Hal itu diutarakan oleh Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Riau, Masrul Kasmy saat menghadiri acara Kongres Masjid Pemberdaya Regional Pekanbaru yang berlangsung pada, Sabtu (12/11) di salah satu hotel di Pekanbaru.
Konsep Masjid Pemberdaya ini dirancang oleh Departemen Mitra Pengelola Zakat dan Zona Layanan Dompet Dhuafa, dalam pertemuan itu menjaring 50 Masjid Berdaya dan Pemberdaya di wilayah Kota Pekanbaru yang nantinya akan berjejaring dan menjadi jaringan strategis Dompet Dhuafa dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Dengan konsep itu, Asisten I Setdaprov Masrul Kasmy yakin akan dapat menekan angka kemiskinan di Riau dengan menjalankan program tersebut, tentu sejalan dengan program yang ada di OPD Pemprov Riau yang juga memiliki program pengentasan kemiskinan.
“Ini momen penting untuk kita mendorong agar Masjid juga bisa menjadi bagian untuk memberdayakan pengentasan kemiskinan,” kata Masrul Kasmy.
Namun terlebih dahulu menyelaraskan konsep itu dengan program milik Pemprov Riau nantinya.
“Masjdi yang ada di Riau itu 7.139, sangat berpotensi untuk menjangkau semua. Tapi kolaborasi yagn belum kita lakukan dengan Masjid yang ada,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia), Sofyan Djalil menerangkan bagaimana peluang besar jika memberdayakan Masjid dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui zakat infaq dan sedekahnya.
“Kita disini menukarkan ide bagaimana Masjid bisa memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan yang bagus ini sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dapat mengentaskan kemisknan,” kata singkat.
Sumber : Harianhaluan.com